KehiduPan

0

Category:

KEHIDUPAN
04 Februari 2010 jam 3:53


Sampai mana angin kan terus berdesir
Sedang mentari menyinarkan cahaya panasnya di padang pasir ..
Sampai manakah tetesan air surga membasahi bumi
Sedang di tengah kemarau sang induk buaya menanti..

Lalaikah kita dalam menjalani amanahNYA..
Aku sendiri tak tahu kawan
Saat rintik hujan membasahi pandangangku
Benarkah rintik hujan ini kau rasa jua..

Haruskah selalu ada hitam untuk sang putih
Mengapa keburukan seolah enggan untuk kita jamah
Sedang kitapun memilikinya
Kita enggan menjamah karena kita takut akan kotornya..

Lalu untuk apa bersih
Andai kita tak mampu menyingkirkan kotor itu..
Kita adalah sang pemimpin
Pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban kelak..
Bukankah kita harus saling member damai
Bukan saling berperang membela kebenaran atas diri kita..

Lupakan system yang terbuat dari keegoisan
Lupakan system yang terwujud karena adanya penindasan..
Aku sanggup meski harus mati membelamu melawan cara – cara iblis mengalahkan kita
Meskipun aku telah terjerembab pada kehinaan
Kan ku korbankan air mata ini demi ridhoNYA kepadamu
Karena ku harus menebus kesalahan yang harus aku pertanggung jawabkan dihadapanNYA kelak..

Ini bukan karena membela kepentinganku
Tapi semata – mata karena aku sedang mempelajari keikhlasan..
Keikhlasan yang telah ALLAH cipta untuk kita
Keikhlasan yang telah ilahi Rabbi tunjukkan..

Dalam kesepian ini ku lontarkan ungkapan niat hati
Dan semoga sang maha kuasa memberi jalan untuk kita semua
Dalam meraih surganya..


***